Personal vaporizer telah menjadi salah satu pelengkap gaya hidup anak zaman sekarang.
Bagi Anda yang ingin menggunakan personal vaporizer, sebaiknya punya alasan yang jelas.
Jangan sampai di bilang…
…hanya ikut ikutan.
Sudah tidak zaman ikut ikutan.
Apa saja pertimbangan seseorang sebelum memilih personal vaporizer?
Sebelum menjawab hal ini..
…saya ingin mengkonfirmasi suatu hal.
Saya akhir-akhir ini mendengar banyak isu tentang penggunaan personal vaporizer yang katanya lebih berbahaya dari rokok.
Celakanya, orang-orang terdekat saya semua menelan mentah-mentah informasi yang di hembuskan oknum tak bertanggung-jawab tersebut.
Berdasar informasi dari TobaccoControl, kemungkinan personal vaporizer bisa menyebabkan kanker adalah lebih kecil dari satu persen.
Sangat kecil kemungkinan vaporizer menyebabkan kanker.
Anda bisa membaca artikelnya di sini Comparing the cancer potencies of emissions from vapourised nicotine products including e-cigarettes with those of tobacco smoke.
Dari sisi kesehatan terlihat bahwa personal vaporizer lebih baik daripada rokok biasa kan?
Oh iya..
TobaccoControl ini adalah situs internasional yang mereview sifat dan konsekuensi penggunaan tembakau di seluruh dunia.
Artinya, sumber informasi saya bisa dipercaya.
Pertimbangkan 5 Hal Ini Sebelum Memilih Personal Vaporizer Anda
Sebelum Anda benar-benar memilih menggunakan personal vaporizer. Carilah lebih banyak informasi tentang PV ini.
Jangan langsung percaya terhadap satu sumber informasi.
Seringkali di internet…
…informasi ditulis secara tidak bertanggung jawab.
Hal inilah yang seringkali menyesatkan.
Oleh karena itu saya berulang-kali bilang agar Anda mencari tahu lebih banyak informasi sebelum benar-benar mengambil keputusan.
Bagi saya, inilah pertimbangan saya sehingga akhirnya memilih personal vaporizer.
1. Untuk menghentikan kebiasaan rokok
Sebelum mengenal personal vaporizer, saya pernah menjadi perokok.
Untuk menghentikan kebiasaan buruk rokok tidaklah mudah. Berulang kali saya coba dan gagal terus.
Perasaan ingin kembali merokok muncul tatkala mencium dan melihat orang lain merokok. Sulit banget.. serius!
Kemudian saya mengenal personal vaporizer pertama saya, yaitu Smok Mini Protank 3.
Saya masih ingat…
…eliquid pertama saya yaitu LiQua rasa Strawberry.
Rasanya mantap dan ‘asap’ yang dikeluarkan lebih banyak dari rokok biasa.
Setelah mencoba PV tersebut, rasa rokok langsung jadi hambar.
Serius. Coba saja kalau tidak pecaya.
Semenjak mengenal personal vaporizer itu, saya sampai sekarang tidak lagi merokok.
2. Hemat uang
Tahukah Anda…
…seorang perokok kelas berat bisa menghabiskan 3 – 4 bungkus rokok dalam sehari.
Perokok kelas menengah rata-rata menghabiskan 1 – 2 bungkus perhari.
Saya adalah salah satu perokok kelas menengah sebelum mengenal PV.
Anda tahu berapa banyak uang yang saya habiskan perbulan karena rokok? Lebih dari setengah gaji saya waktu itu habis hanya untuk membeli rokok.
Sekarang saya benar-benar sangat hemat uang, sebulan saya hanya menghabiskan 1 botol Eliquid 60ml. Murah banget!
Kalkulasinya begini..
- Harga rokok Rp 20.000 / bungkus
- Sehari habis 2 bungkus yaitu Rp 40.000
- Sebulan habis Rp 1.200.000
- Sebotol Eliquid 60ml Rp 200.000
- Total penghematan saya Rp 1.000.000 / bulan
Banyak sekali ya nilai penghematannya.
Daripada dibakar jadi asap, mending uang tersebut digunakan untuk keperluan lain.
3. Nafas saya tidak bau dan tidur lebih tenang
Masalah yang sering dirasakan oleh para perokok adalah tidur tidak bisa nyenyak. Setiap malam akan batuk sampai sejadi-jadinya. Uhuk uhukk..!!
Mengganggu sekali bukan?
Menggunakan personal vaporizer selain membuat tidur Anda akan nyenyak juga nafas menjadi lebih lega.
Tidak percaya?
Coba saja…
…asalkan Anda tidak lagi merokok dan hanya menggunakan personal vaporizer.
Dengan tidak lagi merokok maka Anda akan jarang sekali merasakan batuk ketika hendak tidur.
4. Bisa merasakan rasa yang tidak pernah ada
Pernah gak Anda makan sepiring pisang yang dilumuri coklat dengan topping strawberry, kayu manis dan anggur? Rasanya dalam keseharian tidak pernah bisa ditemukan ada orang yang menjual makanan itu.
Di personal vaporizer, eliquid bisa memberikan Anda sensasi menikmati pisang, coklat, strawberry, kayu manis dan anggur. Hebat sekali bukan?
Selain itu, Anda juga bisa meracik sendiri rasa yang tidak pernah ada sesuai imajinasi Anda. Seperti yang pernah saya buat sendiri yaitu cheese cake strawberry vanilla citrus.
Sulit dibayangkan ada keju cake yang juga bertopping strawberry, vanilla dan citrus. Kalau ada pun harganya pasti mahal.
Jadi, suatu kesenangan bagi saya bisa merasakan sensasi rasa-rasa yang unik dari eliquid yang ada.
Karena saya tidak makan dan hanya merasakan ‘ekstrak rasa’ maka saya tidak perlu mengkhawatirkan diabetes. Bayangkan jika saya sehari makan cake terus karena suka, bisa-bisa kena diabetes.
5. Hobi baru
Personal vaporizer telah menjadi hobi baru saya.
Walaupun pernah was-was karena statusnya belum jelas waktu masuk ke Indonesia. Namun kini rasanya tidak perlu terlalu cemas. Sebab sudah ada APVI (Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia), yang akan melindungi eksistensi personal vaporizer di Indonesia.
Sebagai hobi baru, personal vaporizer memungkinkan terbentuknya komunitas baru.
Komunitas personal vaporizer sangat banyak tersebar di berbagai tempat di Indonesia. Orang-orang menjadikan personal vaporizer sebagai teman ngumpul yang asik, dan mempersatukan berbagai kalangan.
Bagi saya tidak ada yang lebih asik daripada membuat coil baru, memasukkan kapas, dan melakukan firing liquid. Selain itu, merawat mod, atomizer dan membuat eliquid sendiri sangatlah menyenangkan.
Jadi, bagaimana menurut Anda?
Apakah Anda ingin mulai menggunakan personal vaporizer Anda hari ini?